Suasana haru dan penuh harapan memenuhi Masjid Miftakhul Jannah SMKN 1 Duduksampeyan saat istighotsah akbar dan Do’a bersama para wali murid kelas XII tahun pelajaran 2023-2024 dilaksanakan. Acara yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 02 Februari 2024 ini juga menjadi momentum penting untuk menyampaikan sosialisasi kegiatan UKK, PSAJ, dan kelulusan bagi para siswa kelas XII yang akan segera menyelesaikan perjalanan mereka di sekolah menengah. Para wali murid bersama dengan para guru dan staff sekolah telah bersiap sejak pagi untuk memastikan bahwa acara ini berjalan dengan lancar. Dekorasi yang ciamik dan suasana yang hangat menciptakan atmosfer yang cocok untuk momen yang penting ini.
Sebelum acara Istighotsah Akbar dan Sosialisasi Ujian untuk putra putrinya, para orang tua disambut baik oleh warga sekolah dengan mengisi daftar kehadiran serta pemberian konsumsi untuk memperkuat semangat dan menjaga kenyamanan para tamu yang hadir. Tidak hanya itu, suasana juga diberikan hiburan ringan oleh grup hadrah dari siswa SMKN 1 Duduksampeyan. Dengan penuh semangat, siswa-siswi ini mempersembahkan nyanyian-nyanyian yang membangkitkan keceriaan dan rasa syukur dalam hati para orang tua yang hadir. Melalui harmoni yang mereka ciptakan, suasana yang awalnya tegang dan cemas mulai terasa lebih hangat dan akrab. Para orang tua tersenyum dan mengangguk mengikuti irama yang dimainkan, merasa dihargai dan disambut dengan hangat oleh sekolah tempat anak-anak mereka belajar. Hiburan dari grup hadrah tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ikatan antara sekolah dan keluarga, menunjukkan bahwa pendidikan adalah upaya bersama antara sekolah dan orang tua.
Sosialisasi kegiatan UKK, PSAJ, dan kelulusan kelas XII Tahun Pelajaran 2024 menjadi sorotan selanjutnya. Dalam hal ini disampaikan langsung Bapak Kepala Sekolah, Bapak Drs. Samsul Anang, M.M membagikan informasi penting tentang jadwal, persiapan, dan semua yang perlu diketahui siswa untuk menghadapi ujian akhir dan kelulusan dengan sukses. Bapak Kepala Sekolah berharap semua siswa siap dalam menghadapi ujian yang akan dihadapi serta memohon kerjasama dengan para wali murid kelas XII untuk lebih mengawasi putra putrinya menjelang ujian dan memberikan perhatian khusus agar ujian yang akan dihadapi bisa berjalan dengan lancar dan sukses tanpa adanya halangan suatu apapun.
Istighotsah dimulai oleh Ustadz Mursid, S.Pd.I dengan melantunkan Suara Yasin dan dzikir mengisi majelis dengan kekhidmatan, memperkuat kebersamaan dan ketenangan hati. Para siswa dan wali murid duduk bersila dengan hati yang khusyuk, merenung dan berdoa, memohon keberkahan dan petunjuk dari Yang Maha Kuasa untuk kelancaran ujian yang akan dihadapi.
Puncak dari acara Istighotsah ini memancarkan keharuan dan kehangatan yang begitu mendalam saat pembacaan Mahalul Qiyam dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dipandu oleh Bapak Ustadz Mursid dam grup al banjari SMKN 1 Duduksampeyan, suasana majelis pun menjadi semakin bersemangat dan penuh kekhidmatan. Puncak acara ini memberikan momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Kedalaman spiritual yang dirasakan dalam pembacaan Mahalul Qiyam dan sholawat menjadi pengingat akan pentingnya ikatan batin dengan Sang Pencipta dan Sang Rasul. Semua hadirin meninggalkan ruang auditorium dengan hati yang dipenuhi dengan ketenangan dan keberkahan, siap menghadapi setiap ujian dan rintangan dengan keyakinan yang teguh dan semangat yang membara.
Siswa-siswi kelas XII bersungkem dengan penuh tulus, mohon ampun kepada kedua orang tua mereka yang berdiri di samping mereka. Dalam momen istighotsah ini, tergambar ketulusan hati mereka yang ingin memperoleh restu dan doa dari orang tua sebelum menghadapi ujian besar yang akan menentukan masa depan mereka. Dengan suara yang gemetar namun penuh rasa, mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas segala pengorbanan dan doa yang telah diberikan oleh orang tua selama ini. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang pernah terjadi, serta berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesuksesan di masa depan. Orang tua mereka tersentuh oleh ungkapan ketulusan ini. Mata mereka berkaca-kaca, terharu dan bangga melihat anak-anak mereka bertumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran akan pentingnya hubungan filial. Mereka dengan tulus memberikan restu dan doa terbaik untuk keberhasilan anak-anak mereka di ujian yang akan datang. Momen istighotsah ini tidak hanya menjadi waktu untuk meraih maaf dan restu, tetapi juga menguatkan ikatan batin antara orang tua dan anak. Terlihat bahwa kebersamaan dan dukungan dari keluarga adalah pondasi yang kuat bagi kesuksesan mereka di masa depan.
Acara ditutup dengan doa bersama, di mana para siswa dan siswi, dipandu oleh para guru dan pembimbing rohani, mengangkat doa kepada Yang Maha Kuasa sebagai ungkapan semoga dilancarkan menghadapi ujian yang akan dihadapi dan juga memohon diberikan kesuksesan untuk masa depan siswa-siswi kelas XII. Namun, tak hanya sampai di situ, suasana yang penuh kebersamaan ini menjadi momentum bagi para siswa-siswi untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan memohon maaf kepada para bapak dan ibu guru mereka. Dengan langkah-langkah yang penuh tulus dan hati yang lapang, mereka berdiri di hadapan guru-guru mereka untuk menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan ketidaksempurnaan mereka selama perjalanan belajar. Dalam momen yang penuh keharuan ini, tergambar rasa hormat dan penghargaan yang mendalam dari siswa-siswi kepada para guru yang telah bersusah payah membimbing dan mendidik mereka selama ini. Sementara para guru, dengan hati yang terbuka, menerima permohonan maaf tersebut dengan penuh pengertian dan kasih sayang. Setiap kata permintaan maaf menjadi ungkapan rasa kedewasaan dan kesadaran akan pentingnya hubungan yang baik antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Ini juga menjadi momen yang menguatkan ikatan emosional antara siswa-siswi dan para pendidik mereka, menciptakan atmosfer yang lebih hangat dan saling menghargai di sekolah. Saat istighotsah berakhir, suasana ruangan dipenuhi dengan aura kehangatan dan cahaya harapan. Siswa-siswi kelas XII meninggalkan tempat dengan hati yang penuh semangat dan tekad yang bulat untuk menghadapi setiap ujian dengan kekuatan dari doa dan restu yang telah mereka terima.